BIASAKAN MENGONSUMSI LAUK PAUK YANG MENGANDUNG PROTEIN TINGGI
Dalam memenuhi makanan gizi seimbang terdapat anjuran untuk mengonsumsi protein hewani dan nabati. Menurut Kemenkes, konsumsi harian pangan hewani 2-4 porsi, setara dengan 70-140 g (2-4 potong) daging sapi ukuran sedang; atau 80-160 g (2-4 potong) daging ayam ukuran sedang; atau 80-160 g (2-4 potong) ikan ukuran sedang sehari. Sedangkan, Kebutuhan pangan protein nabati 2-4 porsi sehari, setara dengan 100-200 g (4-8 potong) tempe ukuran sedang; atau 200-400 g (4-8 potong) tahu ukuran sedang. Porsi yang dianjurkan tersebut tergantung kelompok umur dan kondisi fisiologis (hamil, menyusui, lansia, anak, remaja, dewasa).
Susu sebagai bagian dari pangan hewani yang dikonsumsi berupa minuman dianjurkan terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui serta anak-anak setelah usia satu tahun. Mereka yang mengalami diare atau intoleransi laktosa karena minum susu tidak dianjurkan minum susu hewani. Konsumsi telur, susu kedele dan ikan merupakan salah satu alternatif solusinya.
Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya. Kelompok Pangan lauk pauk sumber protein nabati meliputi kacangkacangan dan hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain.
Protein hewani memiliki keunggulan yaitu mengandung asam amino tinggi yang mudah diserap tubuh,mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan mineral lebih baik. Namun, sebagian pangan hewani mempunyai lemak jenuh yang tinggi, terutama daging sapi dan unggas. Jadi, konsumsinya tetap perlu dibatasi.
Sedangkan untuk protein nabati memiliki keunggulan yaitu mengandung isoflavon yaitu kandungan fitokimia yang turut berfungsi mirip hormon estrogen (hormon kewanitaan) , antioksidan yang tinggi, proporsi lemak tidak jenuh yang lebih banyak dibanding pangan hewani dan anti-kolesterol, kadar protein dan mineral di dalamnya relatif lebih rendah dari pangan hewani.
Komentar
Posting Komentar