BATASI MAKANAN ASIN, MANIS DAN BERLEMAK
Dalam pedoman gizi seimbang, Disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, manis, dan berlemak. Sebab hal tersebut dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, diabetes, obesitas, stroke, bahkan serangan jantung.
Batas maksimal harian yang dianjurkan adalah 2.000 mg natrium atau garam (1 sendok teh), 50 gram gula (4 sendok makan), dan 67 gram minyak atau lemak (5 sendok makan). Jika terpaksa membeli makanan olahan, sangat disarankan untuk membaca informasi gizi pada label kemasan lebih dulu.
Beberapa cara membatasi konsumsi gula:
-Batasi konsumsi makanan dan minuman yang manis.
-Kurangi penggunaan gula, baik pada berbagai minuman (teh, kopi, susu, jus dan minuman lain bergula) maupun pada berbagai makanan, jajanan dan saat membubuhkan pada masakan. Jika ingin memberi rasa pada minuman, dapat ditambahkan potongan buah atau daun seperti jeruk nipis, daun mint.
-Ganti makanan penutup/dessert yang manis dengan buah yang mempunyai rasa kurang manis dan/atau sayursayuran segar.
-Manfaatkan informasi pada label kemasan dalam memilih makanan yang kurang manis atau rendah kalori.
Beberapa cara membatasi natrium:
-Gunakan garam beriodium untuk konsumsi.
-Jika membeli pangan kemasan dalam kaleng, seperti sayuran, kacang-kacangan atau ikan, agar membaca label informasi nilai gizi dan pilih yang rendah natrium.
-Jika tidak tersedia pangan kemasan dalam kaleng yang rendah natrium, pangan dalam kemasan tersebut perlu ditiriskan bila mengandung cairan bergaram.
-Bila mengonsumsi makanan instan yang bumbunya terpisah, dianjurkan mengurangi penggunaan bumbu yang bergaram.
-Cobalah menggunakan bumbu tambahan lain seperti tomat, bawang, cabe, jahe atau lainnya untuk meningkatkan rasa.
Sedangkan Konsumsi lemak dan minyak dalam hidangan sehari-hari dianjurkan tidak lebih dari 20-25% kebutuhan energi, jika mengonsumsi lemak secara berlebihan akan mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan lain. Hal ini disebabkan karena lemak berada didalam sistem pencernaan relatif lebih lama dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, sehingga lemak menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.
Komentar
Posting Komentar